Satu Buku, Banyak Doa Karena Rindu Tak Pernah Selesai
Kadang, rindu datang tiba-tiba. Bisa dari secangkir kopi, sehelai baju lama, atau saat lihat nama mereka di grup keluarga. Tapi rindu yang paling dalam seringkali hadir saat kita duduk diam, lalu menyadari bahwa tak ada lagi suara mereka di rumah. Di momen-momen seperti itu, doa jadi satu-satunya cara kita berbicara.
Buku Yasin bukan sekadar bacaan tahlil. Ia adalah cara kita menunjukkan bahwa meski mereka sudah tiada, cinta dan doa kita tetap hidup. Dengan nama mereka tertera di halaman depan, dengan doa-doa yang dulu mungkin mereka baca saat masih ada, buku ini jadi sesuatu yang lebih dari fisik—ia jadi bentuk kasih yang dilanjutkan.
Itulah kenapa kami ingin membantu setiap keluarga mencetak buku Yasin yang bukan hanya rapi dan layak dibaca, tapi juga punya rasa. Mulai dari desain yang bisa disesuaikan dengan keinginan keluarga, tulisan Arab yang jelas, isi yang lengkap, sampai detail kecil seperti kata sambutan atau potongan doa favorit almarhum. Semua disusun agar terasa lebih pribadi.
Karena sejatinya, buku ini bukan hanya untuk dibagikan saat acara. Tapi untuk disimpan, dibuka, dan dibaca ulang—mungkin saat malam Jumat, mungkin saat rindu datang lagi. Dan di setiap ayat yang dilantunkan, ada pahala yang terus mengalir. Bagi mereka yang telah pergi. Dan bagi kita yang masih ingin terus mencintai… lewat doa.
Posting Komentar untuk "Satu Buku, Banyak Doa Karena Rindu Tak Pernah Selesai"