Yasin Doa yang Menemani dalam Keheningan
Setelah kepergian seseorang yang kita cintai, yang tertinggal hanyalah kenangan, air mata yang tertahan, dan doa-doa yang tak pernah putus. Dalam setiap hembusan napas saat tahlil, dalam keheningan malam setelah ramai telah bubar, doa menjadi jembatan sunyi yang menghubungkan dunia dan akhirat. Di situlah buku Yasin hadir—bukan hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai bentuk cinta yang tak pernah selesai.
Lembaran-lembaran dalam buku Yasin menyimpan lebih dari sekadar ayat suci. Ia menyimpan harapan. Ia membawa permohonan ampun. Ia menjadi hadiah kecil yang kita kirimkan kepada mereka yang telah lebih dulu menghadap Sang Pencipta. Dalam setiap huruf, setiap doa yang dibacakan, ada pahala yang mengalir. Ada kehangatan yang mengisi ruang-ruang kosong dalam hati yang ditinggalkan.
Kami memahami bahwa buku Yasin bukanlah barang biasa. Ia bagian dari upaya kita untuk menjaga ikatan yang tak lagi bisa dijalin secara fisik. Oleh karena itu, kami mencetaknya dengan sepenuh hati—dengan desain yang sederhana namun anggun, isi yang rapi dan lengkap, serta layanan personalisasi untuk mencantumkan nama, foto, dan doa keluarga. Buku Yasin bisa menjadi kenangan indah yang dibagikan di hari peringatan, haul, atau bahkan kapan pun seseorang ingin mendoakan.
Setiap buku yang dibagikan bukan sekadar pemberian. Ia adalah bagian dari cinta, dari rindu yang tak sempat terucap, dan dari keinginan agar orang yang kita kasihi tetap mendapat cahaya, meski telah tiada. Dengan satu buku, kita tidak hanya mengenang. Kita terus mendoakan. Dan selama doa masih mengalir, cinta itu tidak akan pernah benar-benar hilang.
Posting Komentar untuk "Yasin Doa yang Menemani dalam Keheningan"